Tuesday, December 17, 2013
Seputar Proses Daur Ulang Sampah Plastik
Posted on 11:09 PM by qoscious
Monday, December 16, 2013
Industri Plastik Perlu Diperkuat
Posted on 9:37 PM by qoscious
Sumber : Kompas
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah bertekad mendorong investasi pengilangan minyak yang terintegrasi dengan petrokimia. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat struktur industri plastik hulu hingga hilir yang sebagian besar bahan bakunya saat ini masih bergantung pada impor.
"Pemerintah mendorong secara maksimal agar investasi besar di bidang pengilangan minyak bisa berlangsung yang sekarang sedang dirundingkan supaya produk-produk turunannya untuk petrokimia juga bisa berjalan," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Selasa (10/9).
Dorongan tersebut dilakukan, antara lain, dengan memberikan insentif, seperti keringanan pajak, tax allowance, dan pembebasan bea masuk untuk barang modal.
Hidayat menyampaikan hal itu pada pembukaan pameran produk karet dan plastik di Plaza Pameran Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Berdasarkan data Kemenperin, Indonesia harus mengimpor nafta 1,6 juta ton dan kondensat 33 juta barrel pada tahun 2010. Keduanya merupakan bahan baku industri petrokimia hulu.
Menurut Hidayat, pemerintah juga mendorong investasi industri hulu kimia untuk mengurangi impor bahan baku plastik yang mencapai hampir 10 miliar dollar AS.
Berdasarkan data Kemenperin, terbatasnya kapasitas produksi bahan baku, seperti polipropilena dan polietilena mengakibatkan Indonesia masih harus mengimpor 694.000 ton. Sebagai perbandingan, total kebutuhan bahan baku itu di Indonesia 1,64 juta ton.
Dorongan bagi industri plastik yang merupakan industri petrokimia hilir itu diperlukan karena potensi pasar prospektif, baik untuk domestik maupun ekspor. "Potensi konsumsi produk plastik di Indonesia cukup besar, apalagi konsumsi plastik per kapita Indonesia relatif rendah," kata Hidayat.
Sebagai perbandingan, konsumsi plastik di Indonesia 10 kilogram (kg) per kapita per tahun. Konsumsi ini lebih rendah daripada negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang lebih dari 40 kg per kapita per tahun.
Produk plastik banyak digunakan, antara lain, untuk perabot rumah tangga, komponen otomotif, komponen elektronik, kemasan produk makanan dan minuman, kosmetik, dan farmasi.
Saat ini, ada 892 industri kemasan plastik yang tersebar di seluruh Indonesia. Kapasitas terpasang industri kemasan plastik 2,35 juta ton per tahun. Dengan utilisasi 70 persen, produksi rata-rata 1,65 juta ton.
Serapan tenaga kerja di industri plastik pada tahun 2011 sebesar 350.000 orang.
Hidayat mengatakan, prospek industri karet ke depan juga cukup baik seiring bergesernya konsumsi karet dunia dari Eropa dan Amerika ke Asia, terutama China dan India.
"Berbagai produk bernilai tambah tinggi dapat dihasilkan dari karet, termasuk untuk kebutuhan di industri otomotif dan elektronik," ujar Hidayat.
Tenaga kerja yang terserap di perkebunan karet sekitar 2,1 juta orang. Adapun tenaga kerja yang terserap di luar perkebunan sekitar 100.000 orang.
Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia A Azis Pane mengatakan, produksi ban nasional 54 juta ban per tahun dengan pertumbuhan berkisar 4-7 persen.
"Nilai ekspor ban biasanya 1,2 miliar dollar AS. Tahun lalu cuma 950 juta dollar AS karena faktor ekonomi dan keamanan global. Tahun ini diperkirakan bisa naik lagi menjadi 1 miliar dollar AS," kata Azis.
Azis menuturkan, APBI meminta pemerintah agar mengundang investor bahan baku ban untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini karena 72-75 persen bahan baku ban masih harus diimpor. (CAS)
Sunday, December 15, 2013
Jalur Perdagangan Sampah Kertas
Posted on 9:29 PM by qoscious
Saat ini pemanfaatan sampah kertas melibatkan sektor formal dan informal seperti industri kertas, pemulung, lapak, bandar, dsb. Jalur pemanfaatan sampah kertas, dapat dilihat pada gambar. Menurut survei , masyarakat sebagai penghasil kertas masih jarang yang memanfaatkan langsung kertasnya.
Saat ini sebagian besar sampah kertas dijual oleh pemulung ke lapak, sedangkan sebagian kecil lainnya dijual langsung ke industri kecil daur ulang kertas. Dari lapak, sampah kertas atau kertas bekas dijual ke bandar, selanjutnya ke supplier atau pemasok. Oleh supplier sampah kertas dijual kepada industri kecil daur ulang kertas atau industri kertas.
Pemulung adalah orang yang mengumpulkan bahan baku daurulang dari tempat sampah dan menjualnya kepada lapak. Pemulung rata-rata memperoleh barang bekas sebanyak 10 – 35 kg/orang/hari dan menjualnya dengan keuntungan Rp. 3.000 – Rp. 6.000/orang/hari. Kehidupannya sangat tergantung dari lapak sebagai induk semangnya dan harga jual barang bekas.
Lapak berperan dalam menyortir barang bekas berdasarkan permintaan produsen daur ulang sesuai dengan harga yang disepakati. Lapak umumnya mempunyai lahan yang cukup luas untuk pengumpulan barang bekas dan tempat tinggal para pemulung. Selain itu lapak juga menyiapkan aspek pembiayaan bagi para pemulung. Penghasilan lapak dapat mencapai Rp. 15.000 – Rp. 800.000 perhari.
Bandar mengumpulkan barang pulungan dari para lapak. Sistem kerjanya seperti lapak, tetapi tidak berhubungan langsung dengan para pemulung. Supplier atau pemasok umumnya merupakan organisasi resmi yang digunakan oleh para lapak atau bandar berhubungan dengan pabrik untuk melakukan perjanjian kontrak.
Industri merupakan penerima sampah kertas sebagai bahan baku daur ulang. Industri penerima ada dua macam yaitu industri kecil dan industri besar. Industri kecil biasanya menerima sampah kertas sebagai bahan paper art seperti bok artistik, kartu ucapan, souvenir, dsb. Sedangkan industri besar mempergunakan sampah kertas untuk didaurulang menjadi pulp (bahan baku kertas). (Wahyono)
Thursday, November 28, 2013
Impor Plastik Indonesia Capai US$ 8,5 Miliar
Posted on 9:40 PM by qoscious
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian Tony Tanduk menyatakan pertumbuhan industri plastik Indonesia belum mampu mengimbangi perkembangan kebutuhan.
Tony menjelaskan, tahun ini total kebutuhan plastik Indonesia 3,8 juta ton. Jika dirata-ratakan, konsumsi plastik penduduk Indonesia 10 kilogram per kapita per tahun. "Belum bisa kita penuhi sendiri," ujarnya dalam diskusi di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis, 28 November 2013.
Tahun lalu, impor produk plastik Indonesia mencapai US$ 8,5 miliar. Empat negara yang paling banyak memasok plastik ke Indonesia adalah Cina, Korea Selatan, Thailand, dan Jepang.
Tony menambahkan, industri plastik nasional sebenarnya telah tumbuh sekitar 6,8 persen per tahun. Namun, pertumbuhan ini tak bisa mengejar pertumbuhan konsumsi yang mencapai 10 persen per tahun. "Kebutuhan plastik sangat dipengaruhi oleh tumbuhnya industri makanan dan minuman serta otomotif," ujarnya.
Pemerintah sebenarnya telah mendorong perkembangan industri plastik terutama di bagian hilir. Struktur industri refinerydan naphtha cracker diperkuat. Saat ini ada lima clusterpengembangan industri petrokimia sebagai bahan baku plastik. Masing-masing cluster berlokasi di Cilegon, Pulau Bintan, Tuban, Muara Enim, dan Bintuni.
Friday, November 8, 2013
Satu orang bisa pakai 700 kantong plastik dalam setahun
Posted on 10:08 PM by qoscious
Sampah Kita |
Jakarta (ANTARA News) - Setiap orang yang tinggal di kota besar rata-rata bisa menggunakan 700 kantong plastik dalam satu tahun dan meninggalkan sampah yang sulit terurai, demikian menurut hasil riset organisasi wirausaha sosial Greeneration Indonesia tahun 2010.
"Oleh sebab itu kami terus melakukan kampanye diet plastik bagi masyarakat khususnya di perkotaan," kata Pendiri dan Presiden Direktur Greeneration Indonesia, Muhammad Bijaksana Junerosano, di Jakarta, Jumat.
"Sekarang kami akan melakukan re-check lagi apakah ada perubahan, tapi melihat kesadaran masyarakat, pemerintah dan media yang semakin tinggi. Saya kira ini jauh berkurang," kata dia.
Kantong-kantong plastik bekas tidak hanya mencemari tanah karena sulit terurai tapi juga menimbulkan efek tidak langsung yang tidak baik bagi kesehatan.
"Jika kantong plastik dibakar maka akan mengeluarkan senyawa dioksin yang menyebabkan kanker, oleh sebab itu jangan pernah membakar plastik," kata Junerosano.
Selain itu, ia menjelaskan, plastik juga berbahaya bagi makhluk yang hidup di air seperti penyu, yang sering mengira kantong plastik yang terapung sebagai ubur-ubur sehingga memakannya dan kemudian mati.
"Makanya mari diet kantong plastik, kalau mau belanja, rencanakanlah belanja Anda. Bawa kantong yang bisa dipakai berulang-ulang dan selalu sediakan kantong itu di tas yang sering Anda bawa," katanya.
Editor: Maryati
COPYRIGHT © 2013
Thursday, October 17, 2013
Masalah Sampah Plastik
Posted on 9:50 PM by qoscious
Rata-rata kantung plastik digunakan hanya 25 menit. Tetapi untuk hancur dan terurai di alam dibutuhkan hingga 500 tahun. Ini jadi masalah serius.
Sejak lebih dari 10 tahun, para peneliti mencoba untuk mengungkap masalah pengotoran laut berdasarkan burung laut yang mati. Rata-rata ditemukan 31 partikel plastik di lambung bangkai hewan yang biasanya terdampar di pesisir pantai. Dari data ini para peneliti memperkirakan pada setiap kilometer persegi permukaan air ada sekitar 18.000 partikel plastik. Kadang ukurannya sangat kecil, kadang sebagai kantong plastik utuh.
Plastik Bertahan di Laut Ratusan Tahun
Banyak plastik yang baru terurai setelah 450 tahun, kata Benjamin Bongardt pakar sampah dari ikatan perlindungan alam Jerman (NABU). Sebagian besar pengotoran berasal dari plastik yang diproduksi abad ini. "80 persen plastik datang dari darat dan tidak dari laut. Artinya, plastik tidak dibuang dari kapal, melainkan dari turis, penduduk yang dibawa sungai dan angin ke lautan." Khususnya plastik yang tipis dan ringan dan setelah dipakai sekali langsung dibuang, mudah terbang dari lokasi pembuangan sampah.
Komisi Eropa di BrĂ¼ssel kini memutuskan untuk mendesak negara anggota mengurangi secara drastis penggunaan kantong plastik. 100 milyar kantong plastik digunakan di Uni Eropa setiap tahun. Komisaris urusan lingkungan Janez Potocnik: "Lebih dari delapan milyar plastik menjadi sampah dan menimbulkan masalah lingkungan luar biasa, khususnya hewan yang menelan partikelnya."
Empat Kantong Plastik di Finlandia, 450 di Slowakia
Namun masalah kantong plastik tidak sama bagi setiap negara. Denmark dan Finlandia hanya membutuhkan empat kantong plastik per orang setiap tahunnya. Sementara Polandia, Portugal dan Slowakia perlu lebih dari 450 kantong. Di Jerman per orangnya menggunakan 70 kantong plastik. "Beberapa negara anggota telah sukses mengurangi jumlah kantong plastik", ujar Potocnik. "Jika negara lain mengikutinya, maka konsumsi di Uni Eropa bisa berkurang 80 persen."
Usulan komisaris lingkungan Uni Eropa harus diterima terlebih dahulu oleh Parlemen Eropa dan dewan menteri Uni Eropa yang diwakili pemerintahan negara anggota. Beberapa diantaranya bisa mengajukan keberatan. Negara dengan industri plastik yang kuat seperti Perancis dan Jerman akan berusaha mengurangi tuntutan Uni Eropa.
Benjamin Bongart dari NABU mendukung usulan komisaris Uni Eropa. Ia merujuk pada langkah yang diambil oleh Irlandia. Negara ini setiap tahunnya menaikkan pajak penggunaan kantong plastik. Saat ini setiap kantong plastik pajaknya 22 sen: "Dampaknya, jumlah penggunaan kantong plastik berkurang hingga 90 persen dan kini setiap penduduk di Irlandia per tahunnya hanya menggunakan 18 kantong plastik."
Semakin Kaya, Semakin Banyak Plastik
Pakar masalah sambah dari NABU ini menganggap Uni Eropa sebagai motor perlindungan lautan di seluruh dunia. Karena ini bukan hanya masalah di Eropa. Khususnya di negara ambang industri yang semakin maju juga semakin banyak menggunakan produk plastik.
Jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut, masalah di Eropa tidak separah itu. Bongardt menambahkan, "Tentu Uni Eropa tidak bisa menyelesaikan masalah di seluruh dunia. Tapi setidaknya kita bisa memberikan contoh baik dan mengatakan kita di negara industri berupaya mengurangi plastik. Dan mungkin saja ini bisa diikuti oleh beberapa negara ambang industri." (dw.de)
Sunday, October 13, 2013
9 BAHAYA SAMPAH PLASTIK
Posted on 9:54 PM by qoscious
Memang sulit melepaskan diri dari pengaruh plastik yang sulit didaur ulang ini. Jumlahnya sudah pada tahap mengkhawatirkan. Mulai sekarang, ayo kita berpikir dua kali sebelum memakai plastik.
1. Penggunaan plastik semakin lama semakin banyak, lho. Rata-rata setiap orang di Amerika dan Eropa menggunakan sekitar 100 kg plastik per tahun. Sementara di Asia rata-rata setiap orang menggunakan sekitar 20 kg per tahun. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah jadi 140 kg tiap orang di tahun 2015.
2. Plastik jadi salah satu polusi dan ancaman bagi ekosistem di laut. Banyak hewan-hewan laut menelan sisa-sisa plastik karena mengira itu makanan. Albatrose sering mengira plastik adalah cumi-cumi. Sementara kura-kura sering menelan plastik karena mereka kira itu ubur-ubur. Akibat menelan plastik mereka mati karena plastik menyumbat di saluran pencernaan. Green Peace menyatakan sekitar 267 binatang laut mati karena salah pencernaan, dan 90% akibat menelan sisa-sisa plastik.
3. Di antara produksi plastik, kantong plastik yang paling banyak menyumbang kerusakan buat lingkungan. Enggak hanya karena dia membuat sampah di daratan tapi juga menyebabkan banjir karena sering menyumbat di pipa saluran air dan pembuangan.
4. Selain kantong plastik, botol plastik minuman juga menyumbang sampah paling banyak, lho.Rata-rata setiap orang menggunakan sekitar 168 botol plastik setiap tahunnya. Setiap hari 100 juta botol plastik digunakan di seluruh dunima. Sekitar 86% botol plastik yang ada masih belum di-recycle dan ada sekitar 1500 botol berakhir di lautan setiap detiknya!
5. Enggak ada cara terbaik selain mengganti kantong plastik dengan tas kain. Tas kain paling cepat akan rusak selama 6 minggu. Ini berarti kita sudah mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak 24 buah, 288 buah setahun dan sekitar 22.176 dari rata-rata umur manusia. Beberapa negara sudah mengenakan pajak untuk penggunaan kantong plastik. Ini dimulai oleh Irlandia tahun 2002. Dengan cara ini mereka sudah menggurangi penggunaan kantong plastik sebanyak 90%.
6. Proses pembuatan botol plastik juga sangat menghabiskan energi. Untuk membuat satu botol plastik menghabiskan 3-5 liter air. Dalam setahun pabrik plastik botol sudah membuang sekitar 2.500.000 ton CO2. Kebayang, ya, betapa banyak polusi udara yang sudah dihasilkan? Makanya dari pada membeli minuman dari botol plastik, kita bawa aja sendiri botol minum atautumbler dari rumah.
7. Botol plastik juga berbahaya bagi kesehatan. Bahan dasar dari botol plastik adalah bisphenol-A atau BPA. BPA ini juga sering digunakan untuk membuat wadah-wadah plastik untuk kemasan makanan. Ketika plastik berkali-kali dicuci dan terkena panas, bahan ini akan menguraikan racun yang berbahaya untuk tubuh, terutama keseimbangan hormon. Beberapa negara sekarang sudah melarang penggunaan bahan yang mengandung BPA untuk kemasan makanan atau botol minum. Cek deh, apa botol minuman kita sudah BPA-free. Dan pastinya yang lebih aman adalah tidak menggunakan botol plastik.
8. Plastik adalah sampah yang sangat berbahaya, bahkan ketika mereka sudah didaur ulang.Ketika didaur ulang, kandungan racun petro-polymers-nya masuk ke dalam tanah dan air. Dalam jangka panjang, racun ini masuk dalam partikel-partikel kecil dan ikut ada dalam jalur rantai makanan manusia. Secara enggak langsung kita menelan plastik juga, kan?
9. Saking banyaknya sampah, terutama sampah plastik yang mengapung di lautan, akhirnya muncullah Pacific trash vortex atau dikenal juga dengan sebutan the great pacific garbage patch. Ini merupakan kumpulan sampah yang membentuk semacam pulau-pulau kecil di lautan Pasifik. Jumlahnya ada beberapa dan setiap kumpulan itu terdiri dari sampah yang mengapung.Lagi-lagi sampah yang paling banyak adalah sampah plastik. Ukuran luas tiap 'pulau' sampah ini berbeda-beda. Ukurannya berkisar 700.000 kilo meter persegi hingga 15.000.000 kilo meter persegi. Ada beberapa yang memperkirakan kalau luasnya kalau gabung, menjadi dua kali luas Amerika serikat. Serem ya! (http://www.kawankumagz.com)
Subscribe to:
Posts (Atom)